CRYPTO N 'CAFE MEMBANTU KOPI GLOBAL EKONOMI

Ekonomi kopi global, rantai yang menghubungkan berbagai bagian pembagian kerja kopi secara global, membawa kita ke hilir dari kopi hijau yang dipanen di ladang oleh petani, melalui berbagai pedagang dan pengolah, hingga cangkir kopi panggang yang dikonsumsi konsumen.

B. TANTANGAN INDUSTRI KOPI AFRIKA

PALING KOPI KOPI AFRIKA KU MISKIT
TAPI KITA BISA MENGUBAH ITU

Pertarungan petani kopi skala kecil bukanlah berita bagi siapa pun di industri ini. Pencarian Google yang cepat untuk istilah "petani kopi" menghasilkan satu halaman. Hasilnya dengan berbagai iterasi dari pesan yang sama - petani kopi hampir tidak pecah.

Kami tahu statistik bahwa petani kopi biasanya berpenghasilan kurang dari 10 persen per pon nilai eceran untuk kopi mereka. Dan kami memahami bahwa biaya tambahan untuk input pertanian (seperti pupuk), biaya koperasi dan perantara semakin mengurangi jumlah petani yang dapat diikat oleh petani dari penjualan benih mereka. Kami tahu semua ini, bagaimanapun, kami tidak menerjemahkan pengetahuan tersebut ke dalam perubahan yang luas dan berarti bagi petani kopi dunia, yang terus hidup dalam kemiskinan meskipun pertumbuhan industri.

PALING DARI PETANI KECIL TIDAK MEMILIKI KREDIT TAPI KITA DAPAT MEMBERIKAN SUPPORT

Jutaan petani kopi dan perusahaan perdagangan kopi kurang memiliki kredit. Hal ini sebagian disebabkan oleh tantangan dan biaya yang harus dibayar pemberi pinjaman formal untuk melayani pasar pedesaan, yang seringkali terisolasi. Hal ini juga sering dianggap sebagai kasus bahwa ketidakmampuan petani kopi dan perusahaan untuk mengelola risiko berkontribusi dalam mempertahankan kreditur dengan menghindari risiko. Pemahaman yang lebih baik mengenai risiko sektor kopi diperlukan untuk merespon dengan strategi, pelatihan, dan alat yang dapat membantu petani, dan perusahaan, mengurangi risiko mereka terhadap risiko dan memperkuat ketahanan mereka terhadap guncangan yang tak terelakkan. Upaya tersebut juga dapat membantu dalam meningkatkan arus hulu kredit, mengkatalisis investasi peningkatan produktivitas baru,

Sektor kopi, seperti orang lain, telah mengalami kondisi kredit yang ketat selama masa keuangan yang sulit. Persepsi akan meningkatnya risiko menyebabkan pemberi pinjaman memotong jumlah pinjaman dan nilai pinjaman, menaikkan suku bunga, mengurangi eksposur, dan memperketat kriteria dan syarat dan kondisi pinjaman. Jenis pemerasan kredit ini telah memukul pedagang kopi dan, khususnya, petani kecil.

Kurangnya kepercayaan pada pemberian pinjaman ke sektor kopi hanya sebagian karena kesulitan pembayaran yang bersejarah dan juga mencerminkan tantangan umum yang terkait dengan pinjaman ke sektor pertanian dan pedesaan. Tantangan ini meliputi: biaya transaksi yang relatif tinggi; budaya kredit yang lemah; kurangnya agunan (dan default jaminan default); dan seringnya peristiwa iklim yang mengganggu industri. Ada juga persepsi, sering ditanggung oleh kejadian, risiko tinggi dan manajemen risiko yang tidak efektif.

Perdagangan kopi dan petani beroperasi dengan banyak ketidakpastian dan, akibatnya, harus melakukan aktivitas mereka dengan informasi yang tidak sempurna. Risiko, oleh karena itu, memiliki dampak negatif langsung terhadap profitabilitas keseluruhan operasi mereka dan kemampuan mereka untuk mengakses keuangan. Selain itu, sementara semua bisnis kopi mengenali risiko, mereka seringkali kurang mengenal bagaimana memperhitungkan banyak dari risiko ini dan, dalam beberapa kasus, bagaimana mengelolanya. Pemberi pinjaman hanya akan menolak untuk meminjamkan bila risiko sektor dianggap tidak dapat diterima tinggi. Oleh karena itu, risiko merupakan salah satu alasan utama mengapa permintaan pembiayaan di sektor kopi belum terpenuhi dan telah menyebabkan banyak petani dan pedagang tidak profesional menjalankan bisnisnya secara optimal.

Bahkan ketika risiko dirasakan pada tingkat tertentu untuk mendorong pemberian pinjaman, tingkat risiko akan memainkan peran penting dalam menentukan tingkat suku bunga yang dikenakan. Pemberi pinjaman perlu menentukan suku bunga yang secara akurat mencerminkan biaya, risiko yang mereka ambil, dan margin keuntungan mereka. Dalam kebanyakan kasus, institusi tersebut menentukan tingkat bunga pinjaman untuk sektor dan klien yang sesuai.