RepuX: Kasus untuk Data Terdesentralisasi
Apa itu RepuX?
Perusahaan, kolektor, pengembang, dan pengguna akhir yang berbeda dapat bertukar data dan juga mengubah data menjadi komoditas melalui kerangka tingkat protokol yang sangat baik yang disebut RepuX. RepuX menawarkan potensi besar karena memperkenalkan perpaduan unik antara beberapa teknologi seperti Sia3, Ethereal 4 dan EOS5 untuk menghasilkan platform blockchain yang sesuai. Kemungkinan dengan RepuX tetap tak ada habisnya karena memungkinkan transfer data dan nilai antar individu sementara juga berbagi data dengan kolektor data dan pengguna, pengembang aplikasi yang tidak ada di pasar saat ini. Produser data sekarang memiliki jalan untuk menciptakan nilai data dengan membantu penyediaan data kepada pengguna di banyak industri dan pada saat yang sama RepuX memberikan semua hak istimewa ini sambil menyingkirkan perantara dalam keseluruhan proses.
Penciptaan inovatif RepuX membuat berdiri sangat antara lain dalam pemasaran sambil memanfaatkan kecerdasan buatan, pembelajaran mesin dan proses penanganan data menggunakan protokol RepuX. Protokol RepuX menyediakan pengguna data dengan pemanfaatan data, keamanan data, dan verifikasi pengguna yang handal serta mengevaluasi tingkat standar masing-masing entitas. Ini memberi pengguna kepercayaan yang mereka butuhkan untuk memproses berbagai transaksi melalui platform. Setiap pengguna diberi kekuatan untuk mengendalikan dan memantau penggunaan data sementara RepuX memberikan jempolan keamanan seperti biasa.
Mengapa Menyimpan dan Berbagi Data pada Jaringan Terdistribusi lebih Aman daripada Platform Terpusat
Saat ini, seluruh dunia menggunakan data bahkan sampai ke desa-desa. Konsumsi data akan tumbuh hingga 4.300 persen menurut Accenture. Data pada dasarnya merupakan harta karun lain bagi perusahaan telekomunikasi dan penyedia layanan. EvD (Enterprise Value of Data) pada akhirnya akan menjadi standar bagi semua organisasi untuk diadopsi.
Perusahaan yang menyediakan data perlu menutupi celah-celah yang dimanfaatkan penjahat dunia maya dengan cara memanipulasi jalan mereka melalui celah-celah ini. Kejahatan cyber pada tahun 2015 menelan jumlah yang mengejutkan sebesar $ 3 triliun yang akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2021. Tingkat kejahatan cyber meningkat secara eksponensial mengingat statistik baru-baru ini.
Kejahatan cyber seperti malapetaka cyber yang mempengaruhi 3 miliar pengguna Yahoo dan yang terbaru pada 2017 yang mengambil data sensitif sekitar 145,5 juta data konsumen telah merosot pada ekonomi. Hal ini juga membuat sekelompok orang kehilangan kepercayaan pada dunia teknologi. Karena kejadian ini, jumlahnya terus menurun pada tingkat yang agak lambat, namun pengawasan juga meningkat.
Selanjutnya, pembuatan aplikasi jahat oleh penjahat yang beberapa individu telah menjadi mangsa. Dalam kasus seperti ini, aplikasi bertindak sebagai ransomware yang menampung sandera data sampai individu tersebut membayar tebusan kriptokokal seperti kasus penculikan manusia. Ransomware menunjukkan kecenderungan cybercrime paling produktif, dengan kemalangan korban melebihi $ 5 miliar dari 2017 dengan ekspansi 1.500 persen sejak tahun 2015, seperti yang ditunjukkan oleh laporan Cybersecurity Ventures. WannaCry dan Petya adalah wabah ransomware terbaru pada bulan Mei dan Juni 2017.
Karena serangan WannaCry dan Petya ini, EternalBlue yang diremehkan yaitu alat Badan Keamanan Nasional yang bocor dikatakan mempengaruhi target yang berada di 150 negara. Bagian yang lebih mengkhawatirkan Petya adalah bahwa serangannya adalah industri yang pada gilirannya membuat ketegangan pada ekonomi.
Accenture melakukan survei cybercrime pada 2017 di tujuh negara di 254 perusahaan karena meningkatnya tingkat kejahatan cyber dan ancamannya kepada negara-negara menunjukkan mengapa perusahaan skala kecil dan menengah memiliki kerentanan dan risiko yang lebih tinggi. Lebih penting lagi, perusahaan survei tersebut, Accenture menemukan bahwa perusahaan skala kecil dan menengah memiliki proporsi biaya cybercrime yang lebih tinggi terkait dengan malware dan serangan berbasis web.
Kenaikan informasi atau kehilangan data yang keluar puncak sebagai bagian yang membutuhkan banyak biaya juga merupakan ancaman bagi beberapa perusahaan startup dan pada akhirnya dapat menyebabkan penutupan. Uang tebusan yang merupakan varian malware lainnya menempatkan perusahaan-perusahaan ini pada jari kaki mereka.
Setelah terjadinya bencana cyber ini, RepuX dipahami dan merupakan pasar terdepan di dunia untuk data B2B yang menghubungkan UKM dengan pengembang kecerdasan buatan dengan mudah, sementara ia menggunakan blockchain untuk menyimpan dan melindungi informasi sensitif pengguna dan intelijen bisnis dari penjahat cyber terkenal
Meskipun ada banyak orang di luar sana yang ingin mengembangkan perangkat lunak baru seringkali merupakan kasus untuk mendapatkan data yang dapat membantu mengembangkan perangkat lunak. Seiring dengan menemukan masalah yang membutuhkan solusi.
Yang gila adalah banyak perusahaan yang duduk di data yang bahkan tidak mereka gunakan. Namun, data yang sama dapat membantu mereka dalam proses day to day mereka dengan memberikannya kepada pengembang. Seiring dengan menemukan masalah yang bisa masuk ke dalam pepatah "tidak bisa melihat kayu untuk pepohonan". Karena ada begitu banyak data yaitu hari ke hari Anda tidak mencari masalah di dalamnya. Alih-alih hanya seiring dengan bisnis seperti biasa.
Repux mencari untuk mendefinisikan ulang ini dengan membuat token mereka sendiri yang digunakan untuk membeli data dari perusahaan oleh pengembang. Kemudian pengembang dibayar token untuk solusi mereka sering ke bisnis yang sama dengan yang mereka beli dari data.
Saya tahu diri saya bekerja di manajemen aset bahwa data adalah raja terutama saat memprogram hal-hal seperti pemrograman siklus hidup dan perawatan. Namun pada saat yang sama mendapatkan cukup data inti untuk memvalidasi asumsi yang sering karena kurangnya informasi bisa menjadi masalah. Repux akan menjadi solusi ideal untuk skenario itu bersama dengan banyak lainnya. Kemudian ketika Anda masuk ke mesin belajar dan mengadaptasi algoritma itu menjadi lebih banyak data lapar. Karena data tersebut diperlukan untuk memberi makan program untuk belajar darinya. Sesuatu yang bisa mahal untuk diproduksi sementara pada saat bersamaan banyak perusahaan yang duduk di data yang bahkan tidak mereka gunakan. Jadi pada intinya perusahaan yang menyediakan data tersebut membantu mengembangkan perangkat lunak generasi berikutnya untuk diri mereka sendiri. Seringkali anggaran tidak cukup untuk mengembangkan program in-house namun membantu pengembang dengan menjual datanya kepada mereka.
Repux tentunya merupakan solusi di luar sana yang memiliki banyak kegunaan dan senar ke busurnya. Seiring waktu permintaan akan teknologi ini akan meningkat seiring semakin banyak perusahaan melihatnya sebagai arus pendapatan sementara pengembang melihatnya sebagai akses ke data inti. Kemenangan, menang bagi semua orang termasuk para investor karena semuanya berkisar pada token Repux.
Website - http://bit.ly/2DNy0g1
WhitePaper - https://repux.io/white-paper.ht
Thanks for reading & sharing jancox cripto
0 komentar:
Posting Komentar